Rabu, 16 Januari 2013

PEREKRUTAN KEPENGURUSAN HMJ GIZI PERIODE 2012/2013


TIM FORMATUR PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN  GIZI
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
Jln. Simpang Pondok Kopi Siteba – Padang



Kriteria calon Pengurus HMJ Gizi  Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2012/2013:
1.  Merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Padang Tingkat I dan 2

2.  Bertaqwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa

3.  Jujur dan beritikad baik
4.  Berjiwa Demokrasi
5.  Memahami AD / ART
6.  Aktif dan kreatif
7.  Bersedia meluangkan waktu,tenaga demi kepentingan organisasi
8.  Memiliki hubungan yang baik kepada seluruh civitas akademika
9.  Memiliki pengalaman berorganisasi
10. Sejat jasmani dan rohani

Mekanisme Pendaftaran:
1.     Calon Pengurus harus mendownload FORMULIR PENDAFTARAN di    http://owjha27.blogspot.com  
2.     Mengisi dengan lengkap formulir pendaftaran kemudian dikirim via email ke owjha27@gmail.com
3.      Membawa Print Out formulir Pendaftaran yang telah diisi pada saat wawancara dan pas photo 3x4 sebanyak 3 lembar.

Waktu dan pelaksaan:
1.      Pendaftaran
Tanggal : 16  januari- 3 februari 2013
2.      Wawancara
Tanggal : 9 februari 2013
3.      Pengumuman hasil seleksi
Tanggal :18 februari 2013


Formulir Pendaftaran silahkan download disini  
FORMULIR PENDAFTARAN CALON PENGURUS HMJ GIZI
PERIODE 2012/2013

Rabu, 02 Januari 2013

Metode Penentuan Vitamin D



Kebanyakan metode HPLC, tidak membedakan antara 25 (OH) D2 dan 25 (OH) D3 dalam serum, dan jumlah dari kedua komponen ada sebagai 25 (OH) D. Metode yang tersedia termasuk kompetitif pengikatan protein tes, radioimmunoassays, dan HPLC dengan deteksi selanjutnya langsung dengan  (UV) ultraviolet. dalam semua metode, pertama sterol harus diekstraksi dari serum dengan pelarut organik. pemulihan sterol hanya dapat digunakan untuk metode radioimmunoassay berdasarkan penggunaan pelacak tritium.
 Maka, hanya  metode HPLC mampu memisahkan dan mengukur 25 (OH) D2 dan 25 (OH) D3 (jones, 19.978, aksnes, 1992) dalam sampel serum tunggal (hummer, 1985), tetapi membutuhkan volume sampel yang besar, peralatan yang mahal, dan keahlian teknis yang cukup. Alat tes pengikat kompetitif menggunakan serum baik mamalia atau protein jaringan-yang mengikat 25 (OH) D. Koefisien variasi untuk dalam dan di antara tes adalah masing masing  4% -7% dan 7% -10%,  (van der Wielen, 1995)  cenderung lebih tinggi di kisaran yang lebih rendah dari pengukuran.

Radioimmunoassay (RIA) kit menggunakan baik   pelacak radioiodine, dan scintillation counter atau gamma, masing-masing. dari metode yang tersedia, RIA sekarang menggunakan metode pelacak radioiodin untuk mengukur serum 25(OH)D.
perawatan harus dilakukan, namun, untuk memastikan bahwa RIA kit terpilih mengukur baik beredar 25 (OH) D2 dan 25 (OH) D3 sama sehingga total 25 (OH) D dalam serum tidak diabaikanBeberapa Kit membawa kedua 25 (OH) D dan 1,25 (OH) 2D.
Kinerja tes ali 25 (OH) D  harus dipantau melalui skema kualitas vitamin D penilaian eksternal. serum atau plasma sampel yang dikumpulkan menggunakan EDTA atau heparin sebagai suatu antikoagulan dapat digunakan untuk pengujian, dan sampel dapat dibekukan, meskipun pembekuan dan pencairan berulang harus dihindari.

Serum 1,25 (Oh) 2d
1,25 (OH) 2D (calcitriol) adalah bentuk aktif vit D. berinteraksi dengan reseptor nuklirnya dalam usus, tulang, dan ginjal untuk mengatur kalsium dan metabolisme tulang. 1,25 (OH) 2D juga memiliki beberapa tindakan noncalcemic seluler. untuk lebih lanjut rincian (seeholick) (2003).
Sintesis 1,25 (OH) 2D di ginjal dirangsang oleh konsentrasi serum rendah kalsium atau fosfor dan dihambat oleh kelebihan 1,25 (OH) 2D. Kecukupan vit. D dalam hubungan positif  antara serum 1,25 (OH) 2D dan 25 (OH) D konsentrasi, mungkin karena 25 (OH) D konsentrasi rendah  ada peningkatan konsentrasi hormon paratiroid, yang meningkatkan produksi  1,25 (OH) 2D di ginjal.
Metode analisis meliputi HPLC, tes pengikatan protein kompetitif , dan radioimmunoassay (RIA) menggunakan radionuklida atau pelacak tritium (pelacak radioiodin).

Alkalin Fosfatase Serum
 aktivitas alkali fosfatase  dalam serum dapat digunakan sebagai ukuran tidak langsung dari status vitamin D. Tetapi kegiatan peningkatan osteomalacia pada orang dewasa dan rakhitis  pada anak anak   umumnya osteoporosis normal dalam aktivitas alkaline fosfatase. Serum juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia, dan  perubahan arah dalam tingkat serum 25 (OH) D. Aktivitas alkali fosfatase serum secara signifikan lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan laki-laki dan pada orang dewasa yang lebih tua dibandingkan muda, kegiatan ini juga lebih tinggi pada anak-anak masa pertumbuhan dan wanita hamil, terutama selama trimester ketiga. aktivitas alkali fosfatase serum tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai penyakit hiperparatiroidisme, kanker tulang sekunder, dan kolelitiasis.
pada umumnya, pengukuran aktivitas fosfatase alkali dalam serum paling baik digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis klinis defisinsi vitamin D.

Kalsium Dan Fosfor Dalam Serum Dan Urin
Banyak studi tentang status vitamin D telah memasukkan pengukuran kalsium dan fosfor konsentrasi dalam serum dan urin. pengukuran yang paling berguna jika dikombinasikan dengan pengukuran serum 25 (OH) D dan konsentrasi PTH. defisiensi vit D pada bayi dan anak-anak, kalsium serum dan kadar fosfor biasanya berkurang. misalnya, secara signifikan lebih rendah rata-rata konsentrasi kalsium serum dilaporkan pada neonatus Perancis dengan serum 25 (OH) D konsentrasi kecil dari 30nmol / L dan konsentrasi PTH meningkat, dibandingkan dengan subyek dengan nilai normal untuk parameter biokimia. seperti kalsium serum total saja, keberadaan seperti tiga serangkai gangguan biokimia sangat menunjukkan kekurangan vitamin D.



MAKALAH



MEDIA GIZI BOOKLET
                                                                                                            




Diajukan sebagai tugas mata kuliah umum
Penyuluhan Konsultasi Gizi










PROGRAM STUDI D III JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2012




BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Kemampuan seseorang dalam menerima suatu informasi berbeda beda. Ada seseorang yang bisa menerima informasi dengan cepat, ada yang perlu berulang ulang kali agar informasi tersebut dapat diterimanya dan ada yang dengan menggunakan suatu media seperti iklan, buku, dll.
Ada berbagai macam media dalam menyampaikan suatu informasi seperti informasi gizi, yaitu berbagai media cetak dan elektronik antara lain radio, poster, leaflet, lembar balik, flash card, booklet, slide persentation, dan juga film.
Media tersebut dapat meringankan pekerjaan tanpa harus memperagakan atau memberikan penyuluhan langsung. Perlunya media dikarenakan dengan adanya media bisa mempermudah penerimaan pesan dan penyampaian pesan, mendorong keinginan untukt tahu lebih banyak.
Sebagai contoh media seperti booklet yang memberikan informasi dan pesan pesan yang singkat dan ada yang disertai dengan gambar. Untuk lebih memahami media ini, maka perlu dipaparkan dalam makalah ini tentang Booklet sebagai media gizi.

B.  Rumusan Masalah
Rumusan dari makalah ini adalah menjelaskan tentang pengertian booklet, syarat booklet, fungsi booklet, pembuatan booklet, kelebihan dan kekurangan booklet, cara penggunaan atau memakai booklet.
C.  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mengetahui tentang pengertian booklet, syarat booklet, fungsi booklet, pembuatan booklet, kelebihan dan kekurangan booklet, cara penggunaan atau memakai booklet.

D.  Manfaat
Dari makalah ini diharapkan manfaatnya yaitu bisa menggunakannya sebagai media dalam menyebarkan informasi tentang gizi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Booklet
Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan, sehingga akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan menuruti pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut.
Komunikasi yang mengalami perkembangan secara pesat dan biasanya dihubungkan secara langsung dengan HT (High Teknology), hal ini disebabkan adanya kesalingterikatan antara komunikasi dan high teknologi tersebut. Maka dengan adanya high treknologi tersebut antara jarak dan waktu dalam dunia saat ini tidaklah menjadi masalah yang banyak diributkan oleh masyarakat luas.
Booklet dalam bagiannya sebagai salah satu media komunikasi yang tergantung pada high teknologi ini merupakan alternatif yang menyugukan ke efektifan dan keefisienan dalam hasil dan prosesnya, sehingga mampu menjadi sebuah alternatif di masa yang serba instan (cepat) ini.
Menurut effendy sholeh dalam bukunya periklanan di era masa kini, menyebutkan, bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan yang mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif. Hal ini disebabkan oleh adanya booklet yang bisa mencakup tidak hanya satu produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-jenis produk yang itu bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing.
Booklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras. Bila terdiri dari satu halaman, booklet umumnya dicetak pada kedua sisi, dan dilipat dengan pola.

B.  Syarat Suatu Booklet
Booklet merupakan media termasuk dalam kategori media lini bawah (below the line media). Sesuai sifat yang melekat pada media lini bawah, pesan yang ditulis pada media tersebut berpedoman pada beberapa kriteria yaitu:
1.    Dalam Bentuk tulisan dan gambar, atau kombinasi keduanya
2.    Kata yang digunakan ekonomis
3.    Menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas
4.    Menggunakan huruf besar dan tebal
5.    Penggunaan huruf tidak kurang dari 10 pt
6.    Harus sesuai dengan isi materi yang akan disampaikan
7.    Dikemas menarik
C.  Fungsi Booklet
Booklet umumnya digunakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dengan spesifik, dan banyak digunakan sebagai media alternatif untuk dipelajari pada setiap saat bila seseorang membutuhkannya.
Fungsi  booklet sebagai media komunikasi pendidikan kesehatan adalah :
1.    Untuk menimbulkan minat sasaran pendidikan.
2.    Membantu di dalam mengatasi banyak hambatan.
3.    Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
4.    Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain.
5.    Untuk mempermudah penyampaian bahasa pendidikan.
6.    Untuk mempermudah penemuan informasi oleh sasaran pendidikan.
7.    Mendorong keinginan orang untuk mengetahui lalu mendalami dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.
8.    Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

Booklet sering juga berfungsi oleh berbagai macam organisasi seperti berikut:
1.    Organisasi partai politik
Adalah organisasi yang bergelut dibidang perpolitikan, seperti Golkar, PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Persatuan ), PKS (Partai Keadilan Sosial), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan lain-lainnya. Lembaga ini menggunakan media booklet sebagai wadah komunikasi dengan kader-kadernya.

2.    Organisasi kepemudaan
Organisasi kepemudaan yang biasanya bergerak dalam hal-hal kepemudaan, seperti gerakan organisasi pemuda pemuda Nahdlatul Ulama. Gerakan pemuda Pancasila dan lain sebagainya. Organisasi ini tidak jauh beda dengan organisasi partai politik, yang menggunakan booklet sebagai wadah aspirasi kejiwaan anggota-anggotanya dan sumber informasi tentang organisasi tersebut.
3.    Organisasi keagamaan
Organisasi ini biasanya memanfaatkan booklet sebagai wadah dakwah atau si’ar dari agama tersebut.
4.    Organisasi kemahasiswaan
Organisasi ini yang biasanya sangat idealis dengan keintelektualannya ini, biasanya menggunakan fungsi booklet ini sebagai sara atau wadah untuk mengaktualisasikan teori yang ada dibenak mereka.
5.    Organisasi kedaerahan
Organisasi kedaerahan ini memanfaatkan media komunikasi yang berupa booklet sebagai sarana untuk memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan daerah yang bersangkutan. Lembaga-lembaga yang lain masih banya yang menggunakan fungsi dari booklet ini. Dan biasanya itu tak bisa lepasa dari visi dan misi lembaga tersebut.


D.  Pembuatan Booklet
Booklet dicetak, kita harus menyiapkan print out yang akan dijadikan informasi di dalam booklet, dan harus Sebelum memenuhi persyaratan dalam membuat booklet seperti yang telah dibahas sebelumnya. Terpenting dalam membuat booklet informasi yang ingin diberikan harus singkat, padat, dan jelas serta sesuai dengan tujuannya.
Langkah-langkah pembuatan booklet:
1.    Siapkan alat bantu seperti komputer dan printer.
2.    Siapkan informasi yang akan dijadikan booklet dalam bentuk softcopy
(informasi seperti: sejarah, fasilitas, pelayanan, visi dan misi,dll)
3.    Buka aplikasi pembuatan brosur seperti Ms.Word
 4.     Buka dokumen yang mau dibuat booklet. 
5.     Klik page layout. Pilih costum margin. Pada multiple pages, Silahkan pilihbookfold dan sheet perbloked All. Orientasi berubah secara otomatis menjadi landscape.
6.    Klik OK
7.    Silahkan anda edit margin dan header atau footernya sesuai dengan keperluan anda. 
8.    Pastikan printer sudah siap
9.    Klik Office button, pilih print.(pilih jenis print yang anda gunakan)
10.              Centang pada pilihan manual duplex.
11.              Klik OK




E.  Kelebihan dan Kelemahan Booklet
1.    Kelebihan
a.    booklet ini menggunakan media cetak sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual.
b.    proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu.
c.    proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada.
d.   lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya.
2.    Kelemahan
a.    booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran booklet.
b.    Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda).
c.    Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.

F.   Cara Pemakaian Booklet
Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa booklet adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, memberitahukan informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet tidak jauh berbeda dengan promosi atau sponsor-sponsor.
Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan wara laba yang menggunakan jasa media komunikasi massa berupa booklet, untuk memasarkan barang-barang yang diproduksinya. Mulai dari :
1.    Bentuk barang produksi.
2.    Keunggulan dan kelemahan barang produksi.
3.    Perbedaannya dengan barang sama tetapi diproduksi oleh usaha lain.
4.    Dimana bisa memperolehnya dan
5.    Berapa harga dari produksi tersebut.
Sedangkan jika ditinjau dari penyebarluasannya, booklet mempunyai pengertian bahwa adalah sebuah media dari komunikasi massa yang tidak hanya menyiarkan, memberitahukan dan memasarkan, akan tetapi booklet ini juga bisa berupa sebuah perwujudan dari sebuah informasi yang bisa berupa pengertian-pengertian asal usul berdirinya organisasi, penyuluhan dari organisasi-organisasi, serta pemberitahuan masyarakat yang biasanya lebih bersifat umum.
Contohnya disini adalah : sebuah organisasi yang baru mucul, kemudian dengan media komunikasi berupa booklet berusaha untuk memberitahukan kepada masyarakat luas, bahwa telah berdiri organisasi yang seperti itu, setelah masyarakat mengetahui adanya eksistensi organisasi tersebut, maka langkah organisasi tersebut adalah penyuluhan-penyuluhan atau hasil produksi dari bidang kekhususan organisasi tersebut.
Setelah itu melalui booklet ini, organisasi tersebut mulai mengisi booklet tersebut dengan pesan-pesan yang lebih bersifat umum, seperti larangan memakai narkoba, larangan seks bebas, anjuran agar giat bekerja, anjuran untuk meningkatkan ketakwaan dan sebagainya sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa, dan berbentuk cetakan. Menurut effendy sholeh dalam bukunya periklanan di era masa kini, menyebutkan, bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan yang mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif.
Syarat sebuah booklet antara lain: dalam bentuk tulisan dan gambar, atau kombinasi keduanya, kata yang digunakan ekonomis , menggunakan kalimat pendek, sederhana, singkat, ringkas, menggunakan huruf besar dan tebal, penggunaan huruf tidak kurang dari 10 pt, harus sesuai dengan isi materi yang akan disampaikan,dikemas menarik .
Buklet berfungsi sebagai suatu media untuk menyampaikan informasi spesifik kepada masyarakat untuk dipelajari setiap saat dibutuhkan. Dalam sasaran pendidikan booklet berfungsi juga untuk membantu untuk belajar lebih banyak dan cepat dan bisa meneruskan pesan pesan yang diterima kepada orang lain.
Booklet dapat dibuat menggunakan aplikasi seperti Ms. Word, corel draw, adobe photoshop, dll.
Booklet memiliki kelebihan yaitu  biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan visual serta juga audio visual, proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu,mlebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang disampaikannya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan keterbatasan penyebaran booklet, tidak langsungnya proses penyampaiannya  sehingga umpan balik dari obyek kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda), Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa booklet adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, memberitahukan informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet tidak jauh berbeda dengan promosi atau sponsor-sponsor.


DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Saiful. 1990. Komunikasi Massa. Surabaya: PT Agung Cipta.

Hariri, Ahmad. 1999. Periklanan Masa Kini. PT. Adi Cipta.

Sudrajat, Edi.1987. Komunikasi Organisasi. Jogjakarta:Surya Persada.